Bismillahirrohmanirrohiim

Bismillahirrohmanirrohiim

Selasa, 24 Juni 2014

Bersih-Bersih Masjid Menyambut Ramadhan




Sebanyak 30 orang karyawan dan karyawati Star Hotel yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Jami Al Amanah Senin sore tanggal 23 Juni 2014 melakukan bakti sosial keagamaan di Masjid bersejarah ini. Sebelumnya seluruh karpet sajadah Masjid dicuci bersih sampai harum mewangi yang dilakukan secara bertahap selama seminggu.  Dalam bakti sosial yang dipimpin oleh Efendi Lubis dan Irfan dilakukan pencucian bersih seluruh ruangan sholat, mimbar, dinding Masjid, lampu hias, tempat wudhu dan kamar mandi serta serambi Masjid.  Kegiatan ini tentu mendapat apresiasi dari jajaran Takmir Masjid.  Ketua Takmir H. Jagarin Pane mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Masjid ini dicuci bersih secara keseluruhan dan menjadi nilai tambah yang membanggakan karena ada kepedulian sosial dari karyawan dan karyawati Star Hotel.  Sementara dari manajeman Star Hotel menyampaikan bahwa ini adalah ide dari beberapa karyawan yang melaksanakan sholat Jumat di Masjid ini.  Alhamdulilah, semoga ini menjadi jalan barokah bagi mereka yang peduli dengan Masjid. Marhaban ya Ramadhan.

Jumat, 06 Juni 2014

PROGRESS REPORT



KETAKMIRAN MASJID JAMI’ NU AL-AMANAH
MENGAMANAHKAN DIRI MEMBAGUSKAN MASJID, MEMBAHANAKAN
SYIAR DAKWAH AHLU SUNNAH WAL JAMAAH

Oleh : H. Jagarin Pane SE MM

Masjid Jami’ NU Al Amanah pada awalnya bernama Masjid Jami’ Jomblang.  Berlokasi di Jalan Jomblang Barat I RT 01 RW03 Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Semarang adalah salah satu asset bersejarah yang dimiliki Nahdlatul Ulama. Maka sudah sewajarnya Struktur Ketakmiran Masjid Jami’ Al Amanah yang baru berusia 9 bulan ini merupakan kepanjangan tangan dari organisasi NU kota Semarang. SDM Takmir adalah juga orang yang menjabat sebagai pengurus NU ranting Candi dan MWC Candisari. Sudah tentu mendapat dukungan penuh dari para ulama NU dan jajaran pengurus NU kota Semarang.

Mengapa nama Masjid Jami’ Jomblang ini diperlukan perubahan nama menjadi Masjid Jami’ Al Amanah. Ini untuk mempertegas perubahan kewilayahan kota dan sekaligus memperbaharui tekad Ketakmiran untuk menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan para Ulama pendiri Masjid 81 tahun yang lalu. Untuk perubahan kewilayahan kota lokasi Masjid ini tidak lagi berada di wilayah Kelurahan Jomblang melainkan sudah masuk wilayah Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Semarang. Takmir Masjid memilih nama Al Amanah sebagai sebuah pesan dan tekad pada personil Ketakmiran untuk senantiasa mengamanahkan diri, menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang telah diwariskan para Ulama Nahdlatul Ulama yang telah bersusah payah mendirikan Masjid ini.  Takmir Masjid bertekad membaguskan dan mempercantik Rumah Allah yang bernilai sejarah ini dan membahanakan syiar dakwah ahlu sunnah wal jamaah.

Program kerja Ketakmiran Masjid Jami NU Al Amanah selama 9 bulan ini telah menampakkan berbagai kemajuan baik dari sisi dakwah dan fisik Masjid.  Dari sisi dakwah kita telah melakukan kegiatan pengajian Lailatul Ijtima secara khusus pada bulan Desember 2013 untuk memperingati perjalanan usia ke 80 tahun Masjid yang dibangun tahun 1933 ini.  Sengaja kegiatan dakwah ini dilakukan secara meriah untuk memancing kepedulian kaum muslimin dan muslimat di sekitar Masjid agar lebih peduli dengan Masjid yang sudah “tersedia” sejak kita belum lahir.  Salah satu diantara mereka yang peduli itu adalah seorang Nahdliyin yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi yaitu H. Dibyo Sutiman SH.  Setelah acara pengajian usai beliau menyatakan langsung kesediaannya untuk membantu membaguskan Masjid ini. Dengan proposal hanya dua lembar Takmir mengajukan permohonan pengecatan ulang dan kemudian disetujui, Alhamdulillah.

Takmir Masjid telah menyelesaikan pembuatan Gapura Masjid sebagai bagian dari menjalankan amanah para pengurus NU kota Semarang untuk menunjukkan identitas dan eksistensi Masjid NU di kota Semarang. Bukan apa-apa karena Masjid ini jelas sekali siapa yang mendirikannya, jadi wajar dong kalau identitas itu dikedepankan untuk menjaga nilai-nilai kesejarahannya.  Disamping itu di lingkungan Masjid juga sudah ada kantor Sekretariat Ketakmiran merangkap kantor kepengurusan NU di tingkat Kelurahan dan Kecamatan.  Kantor mungil ini merupakan ruangan serba guna untuk kegiatan rapat Ketakmiran, rapat pengurus NU, pertemuan warga RT 01, pengajian Iqro bapak-bapak dan sekaligus merangkap pos keamanan RT 01 RW 03 Kelurahan Candi.

Bangunan rumah tinggal dalam kompleks Masjid yang dikontrakkan sudah dipercantik sehingga layak huni dan layak pandang.  Karena sebagai pintu masuk di lingkungan RW03, keindahan dan kerapihan menjadi bagian dari kepedulian Ketakmiran untuk menampilkan bangunan dan tata lingkungan yang asri.  Meski yang bertempat tinggal di dua rumah kontrakan itu adalah anggota aktif Ketakmiran yang berperan besar dalam memakmurkan Masjid, Ketakmiran memandang perlu tetap membuatkan kontrak sewa dan aturan yang mengawalnya.  Ini dimaksudkan agar ada kejelasan hak dan kewajiban untuk bisa dipatuhi bersama.

Salah satu program utama Ketakmiran adalah menjalankan tranparansi keuangan Masjid.  Seperti kita ketahui salah satu sumber fitnah pengelolaan Ketakmiran adalah tidak transparannya kegiatan yang berkaitan dengan keuangan Masjid sehingga menimbulkan salah tafsir, prasangka dan menghambat kemajuan dakwah.  Kita menjalankan program Ketakmiran dengan semangat amanah dan terbuka dalam pengelolaan keuangan.  Setiap bulan Ketakmiran melaksanakan rapat operasional untuk membahas dan mengevaluasi kegiatan dakwah dan operasional Masjid.  Bahkan untuk mendapatkan performansi pengelolaan keuangan kita melakukan rotasi anggota Takmir untuk mendapatkan kinerja yang terbaik. Dan itu kita lakukan dengan semangat kebersamaan dan ketegasan.

Untuk meningkatkan unjuk kerja SDM, beberapa waktu yang lalu kita telah mengirimkan anggota Takmir untuk mengikuti pelatihan wirausaha Masjid mandiri yang diselenggarakan oleh MUI Jateng bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri, di kompleks Masjid Baiturrahman Simpang Lima Semarang. Kita juga telah mengirimkan anggota Takmir untuk mengikuti pelatihan keuangan Masjid yang diselenggarakan Lembaga Takmir Masjid NU bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Unissula Semarang. Lebih penting dari itu kita senantiasa mengajak anggota Takmir terutama yang ada disekitar Masjid untuk berpartisipasi aktif memakmurkan Masjid dengan semangat ibadah dan dakwah.

Pengurus NU ranting Candi telah membentuk organisasi Muslimat NU yang diketuai Ibu Unik Hidayat. Bersinergi dengan Ketakmiran, Muslimat NU ranting Candi telah memperlihatkan unjuk kerja dakwah yang membanggakan untuk memakmurkan Masjid Al Amanah khususnya pengajian majelis taklim. Takmir Masjid bekerjasama dengan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid (DPU-DT) kota Semarang telah melaksanakan kegiatan pengajian bulanan dengan mengundang berbagai majelis taklim yang ada di sekitar Masjid, mengundang warga sekitar, termasuk mengundang Takmir Masjid lain yang berdekatan. Alhamdulillah, kegiatan dakwah ini banyak dihadiri oleh jamaah majelis taklim.

Sementara itu untuk mencerdaskan anggota Takmir khususnya dalam membaca Al Quran, diadakan pengajian Iqro bapak-bapak tiga kali seminggu. Kemudian setiap akhir bulan dilaksanakan pembacaan surat Yasin dan Tahlilan bersama. Kegiatan syiar dakwah yang lain adalah pembacaan Barzanji setiap Ahad malam, Tahlilan setiap Kamis malam, Iqro anak-anak, Kultum subuh setiap hari Ahad, pengajian Sawelasan dan Muhasabah bulanan. Khusus untuk meningkatkan kualitas Khatib Sholat Jumat Takmir telah mendatangkan Ustad-ustad muda yang cerdas pengetahuan agamanya.

Kebersihan dan keindahan Masjid merupakan bagian penting dalam perjalanan operasional sehari-hari. Untuk itu kepada anggota Takmir yang ditugasi dalam bidang ini selalu diingatkan agar kebersihan dan keindahan Masjid merupakan hal yang mutlak.  Kamar mandi, toilet dan tempat wudhu harus selalu bersih setiap waktu.  Demikian juga dengan ruang utama untuk sholat dan serambi Masjid wajib dibersihkan setiap hari. Keseluruhan kompleks Masjid harus menampakkan suasana yang bersih, asri dan indah.  Alhamdulillah dengan dukungan warga RT01 yang berhati bersih tentunya, maka kompleks Masjid secara keseluruhan senantiasa terjaga kebersihan dan keindahannya.  Bukankah dengan Masjid yang bersih dan indah sama dengan memperindah lingkungan RT01 juga.

Untuk program ke depan kita sedang merencanakan untuk membuat menara Masjid agar kumandang azan dan dakwah lebih terdengar untuk lingkungan sekitar Masjid. Menara ini diperlukan karena perkembangan lingkungan sekitar, banyak bermunculan gedung-gedung tinggi di sekitar Masjid.  Disamping itu kita juga merencanakan membangun tempat wudhu wanita yang representatif dan mengoptimalkan penggunaan ruangan di lantai 2 serambi Masjid.  Program lain adalah membangun taman di halaman Masjid untuk memperindah lingkungan Masjid.  Semua program itu tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Kita meyakini Allah SWT senantiasa mempermudah segala urusan kita, menolong dan melindungi kita untuk memakmurkan MasjidNya dan membahanakan syiar dakwahNya.

Untuk menjalankan kegiatan ibadah maghdoh utamanya pelaksanaan sholat lima waktu berjamaah, Takmir Masjid sudah menyusun jadwal Imam sholat lima waktu. Ini dimaksudkan agar ada kejelasan, jadwal dan tanggung jawab yang pasti untuk pelaksanaan sholat jamaah.  Disamping itu agar tercipta regenerasi, saling melengkapi dan tidak bergantung pada satu orang Imam saja. Persyaratan untuk menjadi seorang Imam bukan hanya punya kemampuan membaca hafalan ayat-ayat Al Quran dengan tartil yang baik dan fasih.  Tetapi lebih penting dari itu adalah mempunyai kesadaran dan tanggung jawab untuk memakmurkan Masjid dengan syiar dakwah.  Bukan “memakmurkan dana” Masjid untuk kepentingan diri sendiri dan yang bukan haknya.  Alhamdulillah saat ini ada 3 orang Imam yang merupakan warga di sekitar Masjid yang telah menjalankan fungsinya dengan ikhlas sesuai dengan jadwal dan tidak dipungut bayaran.

Takmir saat ini sedang mempersiapkan seorang Marbot untuk mengurus dan menata Masjid baik dari sisi kebersihan, sebagai Muazzin merangkap sebagai Imam dalam pelaksanaan sholat lima waktu.  Marbot diperlukan sebagai back up dan pelapis akhir, utamanya ketika Imam sholat lima waktu berhalangan. Persyaratan seorang Marbot yang diinginkan adalah bersedia tinggal di kompleks Masjid, melaksanakan kebersihan dan keamanan Masjid, mampu dan cakap sebagai Muazzin dan Imam.  Dengan persyaratan itu maka sangat wajar seorang Marbot diberikan upah atau honor yang layak.

Perjalanan selama 9 bulan ini telah membuka mata hati kita bahwa persyaratan utama untuk memakmurkan dan memberdayakan Masjid sebagai pusat kegiatan dakwah adalah kesediaan dan keikhlasan hati untuk menata dan mengelolanya.  Mengajak peran serta anggota Takmir utamanya warga yang ada di sekitar Masjid untuk peduli dan seiring sejalan dengan pola kelola Takmir merupakan dinamika organisasi yang harus dijalani dengan tegar dan istiqomah. Merubah cara pandang dan pola laku yang cenderung tidak mencerdaskan adalah langkah perubahan yang harus terus menerus dilakukan.  Amar ma’ruf nahi munkar adalah kalimat firman yang harus ditegakkan agar kegiatan dakwah membahana bersamaan dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan efisien.

Percayalah, ketika kita dengan hati ikhlas dan jernih berupaya membaguskan dan memakmurkan Rumah Allah ini, membahanakan syiar dakwahnya, melantunkan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, niscaya Allah juga akan membaguskan dan memakmurkan jalan kehidupan kita. Tentu bukan dengan pola transaksional sebagaimana yang lazim kita temui dalam setiap transaksi bisnis dan politik. Akan tetapi biarlah Allah  Azza wa Jalla yang akan membaguskan,memakmurkan dan melindungi kita dengan cara Dia. Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Cukuplah Dia yang menjadi pelindung dan penolong  kita.

Wallahul muwafiq ilaa aqwaamith thariq
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
****
Semarang, 6 Juni 2014
Penulis adalah Ketua Takmir Masjid Jami’ Al Amanah dan Ketua Tanfidziyah NU ranting Candi