Bismillahirrohmanirrohiim

Bismillahirrohmanirrohiim

Minggu, 08 Februari 2015

Muhasabah Diri



Agama seringkali kita terima sebagai sebuah "warisan" atau "turunan" dari orang tua kita semata. Ia adalah sesuatu yang "given" atau seakan ada dengan sendirinya. Seringkali menganggapnya sebagai sesuatu yang yang harus diikuti karena yang berasal dari orangtua tentulah baik dan benar serta telah bersifat final. 

Agama yang telah kita imani selama ini memang seringkali kita anggap sebagai sesuatu yang "abstrak" yang hanya digunakan sebagai pembatas antara yang baik dan yang buruk, yang boleh dan yang tidak boleh. Banyak orang beranggapan bahwa setiap agama, apapun namanya, pasti akan berpengaruh positif terhadap kehidupan mereka di akherat kelak karena semuanya sama2 mengerjakan nilai2 kebaikan dan kebenaran. Berbeda agama tetapi pada hakekatnya bermuara dijalan yang sama, yaitu jalan menuju Tuhan. 

Orangpun seringkali berpendapat bahwa kita sebagai manusia tidak mempunyai hak atau kewenangan untuk memvonis apakah ajaran sebuah agama itu menyesatkan pemeluknya atau tidak. Alasannya, hal itu hanya Tuhan sajalah yang tahu. Sesat tidak sesat adalah sepenuhnya domain Tuhan semata, bukan wilayah pemikiran manusia. Itulah sebabnya, jarang sekali orang yang memikirkan tentang kebenaran dari sebuah agama secara kritis dan dengan hati yang jernih dan lapang pula. 

Betul, sesat tidak sesat memang sepenuhnya wewenang Tuhan sebagai Zat Yang Maha menentukan segalanya. Hanya saja, jangan pula dilupakan bahwa Tuhan Yang Maha Pengasih telah menurunkan petunjuk-Nya kepada manusia agar manusia mampu mengenali mana jalan yang benar yang dirahmati-Nya dan mana jalan yang sesat yang dimurkai-Nya.Lalu, Kenapa saya harus memilih Islam sebagai agama yang benar? Kenapa saya tidak memilih agama lain, memeluk agama Kristen, Budha, Hindu dll. Jawabannya mudah, Tuhanku telah memberikan petunjuk yang jelas. Dia sendiri juga yang memberi tahu nama Tuhan saya, yaitu ALLAH dan memberi tahu Agama yang benar buat saya, yaitu ISLAM. 

Kata TUHANKU ....
Sesungguhnya Aku ini adalah ALLAH, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. @ Thaha (20) ayat 14
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah ALLAH, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu". @ Thaha (20) ayat 98 

Kata TUHANKU ...
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu AGAMAMU, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai ISLAM itu jadi AGAMA bagimu. @ Al Maidah (5) ayat 3.
Barangsiapa mencari AGAMA selain agama ISLAM, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. @ Ali Imran (3) ayat 85.
Sesungguhnya AGAMA (yang diridhai) disisi Allah hanyalah ISLAM. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. @ Ali Imran (3) ayat 19.

Terus, bagaimana sikap saya kalau ada yang mengatakan agama mereka ( Kristen dan Yahudi) mengaku juga benar?
Kata TUHANKU :
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar. @ Al-Baqarah (2) ayat 111

Lalu, Bagaimana sikap saya terhadap pemeluk agama lain? Mereka kan tidak tahu? Apakah saya wajib / harus menyampaikan ( dakwah) kebenaran Islam?
Kata TUHANKU :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu ( Islam) dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. @ An Nahl (16) ayat 125

Lalu bagaimana sikap saya kepada mereka apabila tetap menolak kebenaran Islam?
Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. @ Al-Kafirun (109) ayat 1-6 

Lalu Bagaimana kalau ada orang Islam berpindah agama ( murtad )?
Kata TUHANKU ....
Barangsiapa yang kafir kepada Allâh sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap tenang dalam keimanan (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allâh menimpanya dan baginya adzab yang besar. @ An-Nahl (16) : 106
Barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. @ Al Baqarah (2) ayat 217

Bagaimana saya bisa yakin bahwa Al Quran itu adalah Firman Tuhan dan kitab suci yang benar ?
Kata TUHANKU ...
Kitab (Al Quran) ini tidak ada KERAGUAN padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. @ Al Baqarah (2) ayat 2
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. @ Ali Imran (3) ayat 3
Ini adalah sebuah kitab (Al Quran) yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. @ Al A'raf (7) ayat 2
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. @ Al Kahfi (18) ayat 1-2

Jelaslah,
Kalau sudah ada pernyataan seperti ini dalam Al Qur'an, bagaimana mungkin saya bisa berpaling kepada Tuhan yang lain atau berpindah agama. Dan bagaimana bisa, saya boleh mengatakan bahwa semua agama diluar Islam itu adalah benar.

Akhirnya semua berpaling kepada diri kita masing-masing. Apapun yang kita putuskan tentunya adalah kebaikan diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Jalan mana kita pilih, kita sendiri yang akan menanggung segala konsekuensinya, bukan orang lain. Oleh karena itu, tentunya kita juga harus menghargai jalan yang dipilih oleh orang lain, meskipun hal itu nyata-nyata berseberangan dengan jalan kita. Perbedaan agama sama sekali bukan merupakan halangan bagi kita untuk mencintai dan menghargai sesama. 

Kebesaran jiwa dan kelapangan dada kita akan ditentukan dari seberapa besar kita mampu menerima perbedaan2 yang terjadi di dalam hidup kita, bukan ditentukan dari kemampuan kita dalam memaksakan kehendak. Manusia hanya merencanakan dan mengusahakannya, tetapi ALLAH SWT yang menetapkan nasib atau takdir pada diri setiap manusia.
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau. Karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi ( karunia ) @ Ali Imran (3) ayat 8
 
Segala puji bagi Allah Yang Maha Sempurna dan Shalawat atas Rasul-Nya yang mulia, Sayyidina Muhammad SAW.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar